Bab XI Manusia dan Harapan


Pengertian Harapan

Pada dasarnya manusia pasti memiliki harapan. Jika manusia hidup tanpa harapan bagaikan mati dalam kehidupannya dan dalam kehidupannya pun tidak memiliki tujuan. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.


Cita-cita merupakan suatu impian yang sudah dimiliki sejak kecil maupun sekarang dan dibatasi oleh batas waktu. Sejak kecil kita memiliki cita-cita terkadang cita-cita saat kita kecil dan ketika dewasa akan berubah, tetapi walaupun cita-cita sejak kecil dan ketika dewasa berubah kita pasti memiliki impian ingin mewujudkan cita-cita yang kita miliki saat ini. Biasanya kita mengejar cita-cita kita dengan cara pantang menyerah dan menghadapi segala rintangan, tetapi juga kita menggapainya dengan telalu ambisius hal ini memiliki dampak buruk terhadap diri kita


Oleh sebab, dari ulasan diatas harapan dan cita-cita memiliki persamaan yaitu sesuatu yang menyangkut dengan masa depan yang ingin dicapai atau diraih. Harapan dan cita-cita sesuatu hal yang belum terwujud dan demi menggapainya kita melakukan usaha yang keras dan pantang menyerah sampai suatu saat nanti harapan dan cita-cita kita akan tercapai atau terwujud.

Contoh-contoh Harapan
  1. Mudah-mudahan mudik tahun ini berlangsung aman dan lancar.
  2. Saya bernar-benar berharap ia tidak mengingkari janjinya untuk tidak meninggalkan kota ini.
  3. Ibu harap kamu tidak melakukan kesalahan yang sama sekali lagi.
  4. Hari ini mendung. Semoga tidak hujan.
  5. Semoga selamat sampai tujuan.
  6. Saya harap wabah virus ini segera berakhir.



Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai mahluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia diciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhkan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.

Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan, orang sudah meninggal pun mempunyai harapan, biasa berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Tentang besar-kecilnya harapan seseorang dapat ditentukan oleh kepribadian orang itu sendiri. Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif dan se efesien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

Pengertian Doa

Setiap kita ingin mengharapkan sesuatu, tentu tidak lepas dari yang namanya berdoa. Berdoa, bagi kita murapakan hal yang telah wajib kita lakukan. Pengharapan pun, juga secara tidak langsung merupakan salah satu bentuk berdoa.


Dengan berdoa, masalah kita dapat dengan mudah kita selesaikan. Bukan masalah yang besar, seketika berdoa menjadi kecil. Melainkan harapan, semangat dan motivasi kita lebih meningkatkan pada saat berdoa, hingga masalah sebesar apapun menjadi lebih mudah untuk kita selesaikan.


Doa merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah SWT, seperti meminta kesehatan, keselamatan, rezki yang halal dan tabahan dalam menjalani kehidupan. Sebaiknya kita semua meminta atau berdoa kepada Allah SWT setiap waktu, setiap saat, kapanpun dan dimanapun karena selalu didengar oleh-Nya.


Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 

Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
A. Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
  1. Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala.red. Baitullah)
  2.  Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
  3. Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
B. Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

Contoh-contoh Doa
1. Doa Sebelum Makan

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka"

2. Doa Sesudah Makan
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam"

3. Doa Sebelum Tidur
بِسْمِكَ االلّٰهُمَّ اَحْيَا وَبِاسْمِكَ اَمُوْتُ
Artinya: "Dengan menyebut nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati"

4. Doa Bangun Tidur
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya : "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan"

5. Dan doa lainnya.

Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehatnasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran. Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
  1. Teori koherensi atau konsistensi, yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contoh : setiap manusia akan mati. Paul Manusia. Paul akan mati 
  2. Teori korespondensi. Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden atau berhubungan dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia 
  3. Teori pragmatis. Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Dalam berbagai jenis kebenarran tersebut yang selalu diusahakan dan juga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya dan berpendapat. Sebab kebenaran dalam hal-hal itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya. Sehingga, orang tidak mempercayainya lagi.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.  Kepercayaan pada diri sendiri
      Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2.  Kepercayaan kepada orang lain.
       Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3.  Kepercayaan kepada pemerintah.
      Negara itu berasal dari tuhan, tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusIa, atau setidak tidaknya tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semuanya adalah ciptaan tuhan. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatn adalah dari rakyat.

4. Kepercayaan Kepada Tuhan.
    Kepercayaan kepada tuhan yang maha itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting . karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan  rasa manusia dengan tuhannya. Bagaimana tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada tuhannya. 

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
  • Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
  • Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
  • Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya 
  • Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
  • Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan, Kekurangan dan Kelebihan dari Metode-Metode Perancangan Sistem Informasi

ITSM (Information Technology Service Management)

Membuat Diagram Sederhana Menggunakan D3.JS