Bab IV Manusia dan Cinta Kasih
Pengertian Cinta Kasih
Cinta amat penting dalam kehidupan
manusia.Karena cinta itulah kehidupan ini ada.Bukan hanya manusia, bahkan
binatang-binatang pun sesungguhnya berbuat sesuatu karena dorongan perasaan
cinta.Hanya bedanya, manusia berbuat karena kesadaran atau akalnya, sedangkan
binatang berbuat karena nalurinya.
Jadi perasaan cinta pun dapat dipengaruhi
oleh dua sumber, yaitu perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi, dan
perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu.Yang pertama disebut cinta tanpa
pamrih atau cinta sejati.Dan yang kedua disebut cinta nafsu atau cinta pamrih.
Cinta kasih atau cinta sejati adalah rasa
cinta yang tulus dan tidak memerlukan atau menuntut balas. Maka cinta kasih itu
akan meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan
sebagainnya; karena ia tidak bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat
pada sesuatu yang dicintai.
Cinta kasih tidak mengenal diri, cemburu,
persaingan dan sebangsanya.Dukanya adalah duka kita, gembira nya adalah
gembira kita.Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan.Sebaliknya
ketidakmampuan membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai
atau dikasihi adalah suatu penderitaan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga
oleh Dr Sarlito W. Sarwono dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu :
- Keterikatan, adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia.
- Keintiman, adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua.
- Kemesraan, adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Tiga unsur dalam segitiga cinta,
diantaranya:
- Intimasi, adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati.
- Passion atau gairah, adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan. Passion punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda kepada seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi negatifnya adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi lama kelamaan memudar.
- Sisi komitmen, merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka komitmen juga cenderung melemah.
Didalam kitab suci Al-qur’an ditemui adanya
fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga
tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah.
- Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah.
- Cinta tingkat menengah adalah cinta kepad orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
- Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluraga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan
diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri.
Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau
Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bias kita dapatkan dalam kitab
suci Al-Quran.
1). Cinta diri.
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan
menjaga diri.
Diantara gejala yang mununjukan kecintaan
manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaan yang sangat terhadap harta,
yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala
sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS. Al-Adiyat, 100:8).
Diantara gejala lain yang menunjukkan
kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus
agar dikarunia harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup
lainnya. Dan apabila ia tertimpa encana, keburukan, atau kemiskinan. Ia merasa
putus asa dan mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi. (QS. Fushilat,
41:49)
2). Cinta kepada sesama manusia.
Agar manusia dapat hidup dengan penuh
keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
Al-qur’an juga menyeru kepada orang-orang
yan beriman agar salng cinta ,emcintai seperti cinta mereka pada diri mereka
sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin
agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3). Cinta seksual.
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yan bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga. (QS. Ar-Rum, 30:21)
4). Cinta kebapakan.
Mengingatkan bahwa antara ayah dan
anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, amak para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya
dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam
cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan
kegembiraan baginya, sumber ekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia
setelah meninggal dunia. Seperti dalam kisah para Nabi kepada anaknya. (QS.
Maryam, 19:4-6), (QS. Yusuf, 12:84), (QS. Hud, 11:45)
5). Cinta kepada Allah.
Puncak cinta manusia, yang apling bening,
jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya.
Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua
tindakan dan tingkah lakunya. (QS. Ali-Imran, 3:31)
6). Cinta kepada Rasul.
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah
sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah
cinta kepada Allah.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman
dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita
dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman kesehatan menuju
cahaya petunjuk.
Kasih Sayang
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia
karangan W.J.S.Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Ada berbagai macam bentuk
kasih sayang , bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang disayangi.
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak
dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh.
Dari cara pemberian kasih sayang dapat
dibedakan menjadi :
- Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
- Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
- Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif. Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
- Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
Beberapa contoh mengenai kasih sayang, yaitu:
- Kasih Sayang Dalam Keluarga. Dalam kehidupan keluarga sikap kasih sayang merupakan salah satu prasyaratterwujudnya suatu keluarga yang sejatera, tenang dan harmonisDengan demikian akan tercapai hubungan yang harmonis di dalam keluarga yangutama diperhatikan adalah relasi emosional diantara orang tua dengan terwujudnyasuasana cinta kasih kelembutan dan sikap yang setabil.
- Kasih Sayang Dalam Kehidupan Bertetangga. Kehidupan bermasyarakat dimulai dalam kebiasaan lingkungan ini, dimana hasilnyaakan terlihat apabila kehidupan di dalam suatu lingkungan tertib rapid an sejahtera, dansaling menghormati.
- Kasih sayang sesama manusia. Kasih sayang adalah rasa sangat suka kepada (sesama manusia) ataupun rasa sangatkasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan arti dari kasih adalah perasaan sayangatau cinta kepada sesama atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian, cintakasih dapat diartikan sebagai perasaan suka sayang kepada seseorang yang disertaidengan menaruh belas kasih.
- Kasih Sayang Pria dan Wanita. Kasih sayang ini merupakan ikatanyang kita bentuk dengan individu-individu di luar diri kita sebagai bagian dari usahakita untuk menempatkan dan memberikan makna terhadap kehidupan kita.
- Kasih Sayang Terhadap Binatang. Jika memiliki hewan peliharaan, kita bisa merawatnya dengan baik, memberikannya makan, membersihkan kandangnya, dan berupa bentuk kasih sayang lainnya.
- Kasih Sayang Terhadap Lingkungan. Pada zaman sekarang ini, banyak orang yang mengabaikan lingkungan sekitarnya. Hal itu menunjukkan kurangnya kasih sayang kepada lingkungan sekitar. Dengan tidak menebang pohon secara liar, membuang sampah sembarangan, itu sudah termasuk memberikan kasih sayang kepada lingkungan. Dengan melakukan hal-hal kecil yang bisa mensejahterakan alam.
- Kasih Sayang Terhadap Tuhan. Kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna sudah sewajarnya manusiamengabdi kepada Tuhannya.Karena manusia mengabdi kepada Tuhannya.Jadi sebagaimanusia yang percaya dengan adanya Tuhan, maka kita sebaiknya taat beribadah danmenjauhi larangannya.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra,
yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan
perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih
mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius,
ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”
Dengan kemesraan orang dapat menciptakan
berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. W.R Rendra dalam
puisinya yang berjudul “Episode” misalnya, melukisakan betapa kemesraan cinta
merasuk ke dalam jiwa dua sejoli muda mudi yang sedang menjalin cinta.
Kami
duduk berdua
di
bangku halaman rumahnya.
Pohon
jambu di halaman itu
berbuah
dengan lebatnya
dan
kami senang memandangnya.
Angin
yang lewat
memainkan
daun yang berguguran.
Tiba-tiba
ia bertanya:
"Mengapa
sebuah kancing bajumu
lepas
terbuka?"
Aku
hanya tertawa.
Lalu
ia sematkan dengan mesra
sebuah
peniti menutup bajuku.
Sementara
itu aku bersihkan
guguran
bunga jambu
yang
mengotori rambutnya.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia
kepada Tuhan.Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.Hal ini, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan
makna kehidupan yang sebenarnya.Apakah sebab hal itu terjadi karena Tuhan
pencipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan ayat 59-60 yang
menyatakan,”Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa di antara
keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas
singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, Bila dikatakan kepada
mereka, “Sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Belas Kasihan
Dari surat AL-Qalam ayat 4 maka manusia
menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan
orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah
SWT. Dalam essay “C N Love” ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan
tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak mengandung unsur
“pamrih”.Belas kasihan yang kita tumpahkan benar- benar keluar dari lubuk hati
yang ikhlas. Kalau kita memberikan uang kepada pengemis agar mendapat pujian,
itu berarti tidak ikhlas , berarti ada tujuan tertentu. Hal seperti itu banyak
terjadi di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus
kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan. Yang perlu kita
kasihani antara lain: yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli
waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah
sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Orang-orang
itu umumnya menderita lahir dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh
belas kasihan.
Berbagai macam cara orang memberikan elas
kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada
yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan, dan sebagainya.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih Erotis adalh kehausan akan
penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang launnya. Pada
hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga
barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Komentar
Posting Komentar